Sunday, September 30, 2018
Upgrade lagi!
3 hari yang lalu, ada sesuatu yang muncul di dalam pikiranku:
"Toshiba punya hard disk 120 GB tapi nggak kepake sama sekali gara-gara cuma mau booting pake DOS yang udah "jadul" banget itu. Daripada nggak kepake mendingan dibikin aja jadi Windows-To-Go deh."
1. Siapin hard disk-nya
2. Extract ISO-nya
3. Ganti format-nya
4. Format hard disk-nya
Siap! Tinggal coba deh...yang pasti di Acer!
Beberapa menit kemudian
Semuanya 100% siap. Tapi nggak enak juga sih kalo harus liat ukuran 1024*768. Coba kita liat bisa nggak ya pake 1280*800?
Settings > System > Display > Advanced display settings > Properties for Display 1
Wah, nggak ada nih. Coba update driver deh.
Device Manager > Display adapters > Mobile Intel 940 GML Express Chipset - Microsoft Basic Display Adapter > Driver > Update Driver
Beberapa menit kemudian
Ya ampuuuunnnnnn………….Bisa! Ternyata bisa! Generic driver-nya bisa buat graphics card-nya Acer!
Pas mau shutdown...
Udah update driver...masa mau dicoba di komputer lain?
Ide lagi! Gimana kalo hard disk-nya dipasang di Acer?
Oke, sudah cukup ceritanya karena cuma sampe sini ceritanya.
Setelah setahun (atau satu setengah tahun) akhirnya bisa dan ternyata compatible ya!
Walaupun sebulan yang lalu baru instal Lubuntu, nggak apa-apa deh, sekalian Lubuntu-nya jadi Linux-To-Go!
Di sisi kecepatan, biasa aja, animasi lemot dan aplikasi "Modern" punya dua masalah: Suka nutup sendiri dan lemot. Daripada jadi lemot total dan penuh, mendingan di-instal yang penting & kecil aja deh. Pas pake Windows 8.1 yang udah "ramai" itu bahkan susah kalau mau buka Start. Disini kelihatannya lemot kalau buka Start, tapi kan kelihatannya.
Paling nggak Windows 10-nya bisa dipake buat nulis sama browsing dan utak-atik yang basic aja.
Tuesday, July 31, 2018
Windows: Nggak Perlu di-crack
Windows paling banyak di-crack di Asia, tapi sebenarnya kenapa harus di-crack kalau sudah bisa dipakai tanpa di-crack?
Yang di-crack sama yang belum di-crack ada bedanya. Di Windows 8, 8.1 dan 10, kalau di-crack, aplikasi-aplikasi "Metro" (Aplikasi-aplikasi dari Windows Store) tidak mau dibuka. Lebih baik yang nggak di aktivasi, walaupun personalization-nya nggak bisa, paling tidak masih bisa pakai aplikasi dari Windows Store. Kalau nggak di-aktivasi, yang mengganggu di tengah-tengah itu cuma baloon (Windows Vista Service Pack 1 & Windows 7) atau bluescreen (Windows 8.1) atau watermark (Windows 8 & 10) Activate Windows.
Tapi, bagi pengguna Windows XP atau Windows Vista RTM, beda lagi. Ada batas waktu 30 hari untuk dipakai, setelah itu, komputer-nya tidak akan bisa dipakai lagi, solusinya ya instal ulang atau di-aktivasi.
Windows yang di-crack lebih mengganggu daripada Windows yang nggak di-aktivasi, kecuali untuk Windows Vista dan XP.
Di Windows 10, komputer yang di-crack kemungkinan lebih sering terkena virus, karena, yang sudah dikatakan tadi, aplikasi Windows Store tidak akan bisa dibuka, padahal Windows Defender sekarang menjadi aplikasi Windows Store.
Jadi, kalau kita crack sebuah komputer, kita justru bukan mengaktifkan fitur-fitur yang tadinya dinonaktifkan, malah kita menonaktifkan fitur-fitur yang tadinya diaktifkan.
Yang di-crack sama yang belum di-crack ada bedanya. Di Windows 8, 8.1 dan 10, kalau di-crack, aplikasi-aplikasi "Metro" (Aplikasi-aplikasi dari Windows Store) tidak mau dibuka. Lebih baik yang nggak di aktivasi, walaupun personalization-nya nggak bisa, paling tidak masih bisa pakai aplikasi dari Windows Store. Kalau nggak di-aktivasi, yang mengganggu di tengah-tengah itu cuma baloon (Windows Vista Service Pack 1 & Windows 7) atau bluescreen (Windows 8.1) atau watermark (Windows 8 & 10) Activate Windows.
| Watermark "Activate Windows" |
Windows yang di-crack lebih mengganggu daripada Windows yang nggak di-aktivasi, kecuali untuk Windows Vista dan XP.
![]() |
| Aplikasi Settings, yang tidak membolehkan personalisasi, dan aplikasi Alarms & Clock, yang tidak bisa dibuka saat Windows-nya di-crack. |
| Windows Defender Security Center, atau Windows Defender, sebagai aplikasi Windows Store. |
Jadi, kalau kita crack sebuah komputer, kita justru bukan mengaktifkan fitur-fitur yang tadinya dinonaktifkan, malah kita menonaktifkan fitur-fitur yang tadinya diaktifkan.
Subscribe to:
Comments (Atom)


